Survival dapat diterjemahkan secara langsung yaitu “kelangsungan hidup”. Namun arti yang lebih optimis dari survival adalah “seni mempertahankan hidup” the art of staying alive (Wiseman 1986). Hal ini mengandung pergertian bahwa dalam kondisi survive kita harus dapat memanfaatkan segala sesuatu dari alam dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pada kondisi minim. Faktor utama dari hal diatas adalah berimprovisasi dan bersemangat.
SURVIVAL
SITUASI - Ukur situasi
- Apakah cidera ?
- Bagaimana dengan yang lain
- First Aid apa yang di perlukan
- Lokasi
- Konsumsi bahya yang mengancam
- Apa yang dapat dimaanfaatkan dari lingungan
sekitar
- Cuaca
ULUR WAKTU - Tenang
jangan tergesa-gesa
- Energi lebih penting daripada waktu,
- Rencakan kegiatan fisik yang jelas,
- Kegiatan yang tak berguna bisa membuat anda
putus asa dan panik.
REKAM - Ingat lokasi
- Buat tanda jejak kalau meninggalkan lokasi.
- Perhatikan tanda topografi disekitar anda.
- Kenali alam sekitar akan membuat rasa aman.
VAKUM - Jangan panik dan takut
- Sebelum menjadi panik, alihkan rasa takut anda
- Panik akan menimbulkan respon destruktif dan
menghambat rasio.
- Penuhilah pikiran anda dengan analisa posistif
terhadap situasi yang anda hadapi.
IMPROVISASI - Berimprovisasilah
pasti ada sesuatu yang dapat dimanfaatkan
- Semakin kreatif dan inventif, maka alam akan
semakin ramah terhadap anda.
VIVA - Hargai nyawa, jangan nekad
- Hindari hal-hal yang riskan
- Tanpa keinginan untuk hidup, seluruh kemampuan
anda tidak ada gunanya.
ADAT ISTIADAT - Hargai
tradisi penduduk asli
- Ingat adanya persepsi tertentu terhadap orang
lain.
LATIH - Latihlah sebanyak mungkin kemampuan/pengetahuan tentang survival.
Atau dapat juga pergunakan pedoman : STOP
S -IT DOWN :
istirahat, tenangkan dahulu diri kita.
T -HINK :
pikirkan kejadian yang telah terjadi
pada kita.
O -BSERVE :
amatilah semua yang ada
P -LAN :
rencanakan apa yang harus dilakukan.
Perlu juga dipelajari, bagaimana menarik perhatian tim penolong agar dapat menemukan lokasi survivor (orang yang sedang survival), bagaimana melintasi daerah yang belum dikenal dan kembali ke daerah yang berpenghuni. Terkadang dengan pembekalan yang cukup belum dapat menjamin kita akan selamat, masih perlu ditambahkan dengan pengetahuan dan pengalaman hidup di alam bebas. Pengetahuan pengalaman ini harus ditambah dan dikembangkan setiap saat.
Pembagian tipe-tipe survival yang belum umum
adalah berdasarkan kondisi medan, utnuk ini ada 2 (dua) golongan survival
(Wiseman, 1986)
1. Survival di laut
2. Survival di darat
-Di daerah kutub
-Di daerah gunung
-Di daerah pantai
-Di daerah pulau
-Di daerah kering
-Di daerah tropis
Tetapi yang
akan dibahas disini adalah survival di daerah hutan tropis dan daerah gunung
Tujuan
Mengapa kita harus mempelajari dan
mempraktekan seni bertahan hidup ? Dalam banyak hal kegiatan lapangan seorang
pencinta alam adalah berasa di alam yang jarang tersentuh oleh kehidupan
manusia. Kondisi survive dapat terjadi dimana sana. Untuk itu sebelum kita
melakukan kegiatan apa saja kita haru selalu siap. Benar-benar siap mengenai
teknik-teknik survival yang lebih penting adalah mental yang kuat untuk tetap
hidup. Bahkan lebih lanjut, mentalitas survival ini dapat diterapkan dimana saja,
termasuk di dalam kehidupan sehari-hari. Satu contoh adalah jika kita ditantang
untuk memanfaatkan peluang yang kecil agar dapat menghasilkan hasil yang
memadai. Survival kita terletak pada saat menerima tantangan itu, dan
mengembangka tekni-teknik praktis untuk mnyelesaikannya.
Psikologi Survival
Kondisi yang mengisolir dari dunia luar
membuat shock pada seluruh human system kita baik secara fisik maupun psikis.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menyasai pada apa yang akan terjadi
seandainya kita mengalami kondisi survival.
Menurut penelitian atas korban PD II,
diketahui adanya daya tahan tubuh yang luar biasa dari para tubuh tahanan Nazi,
bila disertai dengan semangat hidup. Dalam kondisi survival, makanan utama
adalah semangat tetap hidup. Dimana keinginan tubuh untuk mendapatkan energi
dan makanan dapat dieliminir hingga hampir mencapai nol.
Takut dan Panik
Pada kondisi survival di daerah yang masih
asing, rasa takut tidak hanya normal tetapi juga sehat. Rasa takut menaikan
indera kita secara lebih tanggap terhadap bahaya-bahaya yang mungkin ada. Akan
tetapi rasa takut ini lebih sering tidak terkontrol sehingga berkembang menjadi
rasa panik dan memperburuk suasana yang sudah buruk. Perasaan takut dan panik
ini biasanya muncul secara tiba-tiba saat kita pertama kali menyadari bahwa kta
telah tersesat atau hilang.
Pemecahan
yang terbukti amat sangat efektif adalah dengan berdoa dan memasrahkan
segalanya kepada yang Kuasa. Kemudian apabila perasaan sudah mulai tenang, baru
kita dapat berpikir jernih dan mengevaluasi apa yang sudah terjadi dan
merencanakan tindakan lebih lanjut.
Kesepian dan Kebosanan
Perasaan sepi dan bodan akan muncul kemudian
secara perlahan jiaka kita telah mengatasi rasa takut dan panik, serta konsidi
yang serba statis dan apa bila ada tanda-tanda perubahan yang lebih baik.
Pemecahannya adalah dengan menyibukkan diri,
misalanya dengan membuat jadwal sehari-hari, memperbaiki shelter dan lain-lain.
Namun yang paling penting adalah dengan menikmati kondisi ini, mengembangkan
dan membuktikan bahwa surviv pun adalah “seni bertahan hidup”.
Putus Asa
Merupakan efek yang paling menakutkan dari
segala beban yang perlu dipecahkan dan survivor. Putus asa dapat menghancurkan
segalanya penyebabnya dan merupakan adalah puncak dari rasa takut, panik, sepi
bosan, depresi dingin, haus lapar dan lain-lain. Sehingga jika ini terjadi
keinginan hidup menjadi anjlok sedemikian rupa.
Berpikirlah positif jangan biarkan pikiran
kita tercemat oleh hal-hal yang negatif dan tidak perlu. Nimaktilah bahwa bertahan
hidup adalah mungkin dari mahalnya doa
dan harapannya tidak pernah dapat terulang lagi.
Bila segala permasalahan psikis telah
teratasi baru kita dapat berpikir jernih untuk mengatsi masalah-masalah lain
yang mungkin tidak kalah sulit. Namun dalam satu prinsip yang paling penting
adalah bahwa agar kita dapat bertahan hidup di alam adalah dengan cara
meleburkan diri dengan alam itu sendiri. Kita harus mampu beradaptasi dan
menjadi satu kesatuan dengan lingkungan kita yang baru itu. Tidak dapat
dipungkiri bahwa di rimba belantara hukum yang berlaku adalah hukum rimba.
Segala teknik-teknik yang dalam survival dikembangkan adalah dalam rangka usaha
kita untuk dapat menyatu dengan alam. Keberhasilan kita dalam survival ditandai
dengan kemampuan kita untuk menjadi bagian dari ekosistem di hutan misalnya.
Kelompok Survival
Dalam survival kelompok, seringkali karena
takut dan panik, masing-masing anggota menjadi inidividualis, dan ini tidak
menguntungkan bagi semua anggota. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang hidup
berkelompok. Untuk itu perlu diambil langkah-langkah yang bijaksana yaitu:
·
Menunjuk seorang pemimpin yang berpengalaman, tegas,
jujur, dan bijaksana, tanpa memandang usia atau tingkatan.
·
Mengembangkan rasa persaudaraan dan saling
membutuhkan.
·
Mengorganisir keputusan berdasarkan arahan dari
pemimpin kelompok dan disetujui melalui musyawarah.
Pengetahuan Dasar Survival
Survival berasal dari kata survive yang
artinya perjuangan untuk tetap hidup. Survival adalah suatu gambaran tentang
keadaan yang berupa ancaman terhadap kehidupan manusia, yang harus dihadapi dan
diatasi oleh seseorang atau dalam sebuah kelompok. Jadi dalam situasi survival
resiko yang akan dihadapi adalah hidup atau mati, oleh karena itu nasib
seseorang dalam situasi ini sangat ditentukan oleh dirinya sendiri dan beberapa
faktor.
FAKTOR UNTUK HIDUP
1. Kemampuan untuk
tetap hidup, dan berjuang untuk tetap hidup (staying alive)
2. Yakin (confidence),
jauhkan rasa takut atau khawatir, tenang
3. Sadar (common
sense) dan berinisiatif
4. Disiplin dan cermat
dalam mengambil suatu tindakan
5. Kemampuan
mempelajari kesalahan
6. Pengetahuan yang
luas tentang survival
KEBUTUHAN UNTUK HIDUP
Dalam keadaan darurat yang terpenting adalah
menjaga agar tubuh kita tetap hidup dan berfungsi seperti biasa.
Empat aspek penting yang perlu diperhatikan
sebagai kebutuhan pokok adalah:
1. Kebutuhan akan air
(water)
2. Kebutuhan akan
makanan (food)
3. Kebutuhan akan api
(fire)
4. Kebutuhan akan
perlindungan (shelter)
Selain itu
jika kita menemukan seorang dalam terlihat keadaan terluka dan atau tidak
berdaya, sebaiknya kita memeriksa terlebih dahulu :
·
Periksa denyut nadi
·
Apakah dia bernafas ? atau saluran pernafasannya
terbuka atau tertutup ?
·
Apakah mengalami pendarahan luar ?
·
Periksa warna kulit dan temperatur untuk menunjukan
masalah pendarahan.
·
Jika perlu Jangan mengerakkan korban untuk mencegah
hal buruk terjadi, sebaiknya menunggu petugas medis yang menanganinya
ANCAMAN UNTUK HIDUP
Ancaman yang dimaksud adalah hambatan yang
akan dihadapai baik secara internal dari tubuh kita dan dari luar tubuh yang
dihadapi dalam survival
Dari Tubuh
·
Takut, Rasa takut dapat mempengaruhi kemungkinan
survive (memperbesar atau menghilangkan kemungkinan survive).
·
Luka, Dapat mempengaruhi sikap mental negatif
sehingga mempengaruhi keinginan survive.
·
Sakit, rasa sakit mengurangi semangat untk survive.
·
Haus, rasa haus dan lapar mempengaruhi kemampuan
berfikir.
·
Lelah, kelelahan menyebabkan orang menjadi lupa
Dari Lingkungan
1.
Dingin, temperatur cuaca yang turun menyebabkan
kondisi tubuh turun dan mengakibatkan kemampuan berfikir menurun.
2.
Jemu dan sunyi, akan menyerang seseorang bila
sesuatu yang diharapkan tidak terkabulkan.
3.
Hewan terutama jenis predator baik mammalia, reptil,
dan serangga.
USAHA MENGHADAPI ANCAMAN HIDUP
1. Mengatasi masalah
psikologi seperti rasa takut, gelisah, dan bingung dengan beristirahat,
mempercayai kenyataan yang ada dan berpikir untuk tetap hidup
2. Mengatasi masalah
fisik seperti lelah, haus, lapar, dan sebagainya dengan istirahat, atau mencari
makan minum yang masih ada tersisa atau dengan mencari di alam
3. Mengatasi serangan
hawa dingin,
4. Hangatkan udara yang
dihisap pada waktu bernafas dengan menutup hidung dengan sapu tangan (dengan
krepus).
5. Berdiri atau duduk
di tempat kering.
6. Perhatikan
tanda-tanda kelelahan pada waktu berjalan atau bekerja di daerah dingin karena
berbahaya.
7. Mengatasi serangan
hawa panas
·
Mencari tempat teduh dan istirahat pada siang hari
·
Jika mungkin, dinginkan dulu tubuh dengan kain basah
·
Kurangi kegiatas fisik yang menghasilkan panas
badan.
·
Banyak minum air
·
Jangan terlampau banyak makan, karena makan menambah
konsumsi air.
·
Jangan langsung melepas baju atau pakaian di tempat
panas karena pakaian membantu mencegah dehidrasi.
8. Menjaga kondisi
badan dan tenaga
·
Jangan memakai pakaian yang basah
·
Usahakan jangan berkeringat untuk mengurangi
dehidrasi
·
Menghemat tenaga
·
Hangatkan badan dengan menambah lapisan pakaian
·
Makan dan minum yang mengandung kalori
Teknik Survival
Untuk antisipasi paling efktif dalam
menghadapi kondisi survival yang dapat datang kapan saja dan dimana saja adalah
selalu membawa survival kit dan menguasai teknik-teknik survival sebanyak
mungkin.
Survival Kit
Kotak survival kit dibuat cukup kecil
sehingga dapat dimasukkan ke dalam saku jaket atau celana kira-kira sebesar
kotak rokok dan tahan air. Isi survival kit (Wiseman; 1986) :
Korek api (1)
korek api harus tahan air, misalnya dari
kotak bekas rol film atau tablet vitamin, jangan biarkan tutupnya terbuka
terlalu lama. Agar pentol korek tahan air dapat ditetesi dan dibungkus dengan
lilin.
Lilin Kecil (2)
Letakkan posisi lilin sedemikian rupa
sehingga dapat efektif penggunaannya dan dapat di daur ulang.
Flint (3)
Banyak gunanya sebagai pengganti korek api.
Keduanya saling digosokkan satu sama lain dengan keras dan akan menimbulkan
percikan api, dekatkan dengan lilin atau daun-daun kering agar segera menyala.
Sangat berguna saat kondisi basah
Loop Kecil/Lensa Cembung (4)
untuk membuat api dengan bantuan sinar
matahari dengan cara meletakkan titik api (titik fokus lensa) dari sinar
matahari jatuh tepat pada serpihan daun-daun kering.
Jarum dan Benang (5)
Beberapa buah jarum dari berbagai ukuran dan
benang yang cukup panjnag dan kuat adalah yang cocok dibawa. Dapat berfungsi
untuk berbagai keperluan.
Mata kail dan Tali Senar (6)
Pilihlah beberapa kail dari beberapa ukuran,
kail yang kecil dapat unutk menangkap ikan kecil dan besar, sedangkan yang
besar hanya dapat untuk jenis ikan besar, peralatan dapat juga untuk menjerat
burung.
Kompas Kecil (7)
Kompas yang dipilih terutaman berukuran kecil
dan sederhana agar mudah dimasukkan dalam survival kit. Diperiksa bahwa jarum
kompas dapat berputar dengan bebas dan tidak terdapat gelembung udara di
dalamnya
Beta Light/Fosfor (8)
Bentuknya mirip koin yang besar dengan
kristal yang dapat bersinar. Harganya cukup mahal dan jarang terdapat di
toko-toko. Menggunakan dengan cara digerakkan hingga cairan didalamnya
berpendar, digunakan pada malam hari dapat digunakan untuk membaca peta.
Kawat (9)
Panjangnya sekitar 60-90 cm dapat digunakan
untuk berbagai permasalahan survival.
Gergaji Fleksibel (10)
Biasanya memiliki cincin pada kedua ujungnya
sehingga menjadi pegangan apabila digunakan untuk memotong pohon, karena
bentuknya yang besar, gergaji ini diletakkandi luar survival kit.
Kotak Medis (11)
Pada orang yang menderita penyakit tertentu,
diajurkan untuk selalu menyiapkan obat-obatan khusus, misalnya maag, asma dan
lain-lain. Obat-obatan yang wajib
dibawa:
Analgesic A
Untuk menghilangkan rasa sakit ringan sampai
menengah. Codein fosfat ideal untuk sakit gigi, telinga dan sakit kepala,
aturan pakai; satu tablet setiap 6 jam dapat menimbulkan rasa mual. Jangan
diberikan pada anak dan orang-orang yang terkena asma atau gangguan liver.
Anti Diare
untuk sakit perut atau diare yang kronis,
aturan pakai: dua tablet pada saat genting dan satu tablet habis buang air
besar.
Antibiotik
untuk infeksi umum, tetra cyclin dapat
digunakan untuk yang sensitif dengan penicylin, aturan pakai: untuk tablet 250
mg empat kali sehari ulangi selama 5 sampai 7 hari. Bawalah obat ini
secukupnya. Saat minum obat ini jangan minum susu atau obat lain yang
berkalsium, zat besi dan aluminium hidroksida.
Antihistamin
untuk alergi, gigitan serangga, juga dapat
membantu dalam kasus kelebihan dosis obat-obatan. Piriton diajurkan di inggris
dan Benadril di amerika. Efek samping Piriton adlah mengantuk, dan dapt
digunakan untuk obat tidur ringan. Jangan minum dengan dosis yang berlebihan
dan dengan minuman beralkohol.
Tablet Sterilisasi Air
digunakan untuk air yang dicurigai mengandung
racun dan kita tidak dapat merebusnya ikuti petunju penggunaannya.
Tablet Anti Malaria (Kina)
terutama digunakan pada daerah-daerah yang
mudah terjangkit malaria ada beberapa jenis yang dianjurkan dosisi dan tablet
selama sebulan.
Potasium Permanganate
memiliki beberapa kegunaan, tambahkan pada
air dan diaduk sampai air berubah warna menjadi merah muda terang untuk
sterilisasi, sampai merah muda untuk membuat antiseptik, dan sampai merah tua
untuk membasmi jamur atau parasit.
Pisau bedah
(silet/cutter/pisau lipat kecil) (12)
Pisau bedah memiliki dua permukaan tajam yang
berbeda ukuran, pegangannya terbuat dari kayu.
Plester kupu-kupu/ Benang Jahit Instan (13)
untuk menutup luka gores yang membesar agar
tidak melebar, fungsinya sama dengan benang jahit. Perekat hanya ada pada kedua
ujung plaster dan bagian tengah di buat mengecil agar luka cepat mengering.
Plester (14)
Berbagai ukuran, diajurkan yang tahan ar,
untuk luka-luka kecil. Dapat berfungsi sebagai pengganti benang jahit bedah
pada luka-luka yang lebih besar.
Kondom (15)
Merupakan kantong air yang baik, dapat
menampung air sebanyak 1 liter.
KEBUTUHAN UTAMA
Empat elemen terpenting dalam survival adalah
(wiseman: 1986) yaitu Air (water), Makanan (food), Api (fire), Perlindungan
(shalter), Adapun urutan mendapatkan atau mengusahakannya tergantung pada
kondisi medan yang dihadapi.
AIR (WATER)
Adalah kebutuhan yang paling
penting. Semua kehidupan tergantung air dan segala yang hidup mengandung air.
Umumnya tiap orang dapat bertahan hidup selama 3 minggu tanpa makan, tetapi
hanya dapat bertahan hidup selama 3 hari tanpa minum air. Tubuh manusia terdiri
dari 75% air dan membutuhkan 2-3 liter per hari. Untuk yang diam di tempat yang
teduh kehilangan air sebanyak kira-kira 1 liter per hari. Kehilangan air
meningkat jika terserang diare, ini harus menjadi perhatian untuk menjaga
keseimbangan air dalam tubuh. Air merupakan kebutuhan survival yang utama dan
universal.
Cara Untuk Mengurangi
Pengeluaran Air:
·
Hindari pengerahan tenaga terlalu banyak.
·
Jangan merokok
·
Istirahat di tempat yang teduh
·
Jangan berbaring di permukaan yang panas atau hangat
·
Jangan makan atau makanlah sesedikit mungkin. Di
dalam tubuh jika tidak tersedia cukup air, air diambil dari organ-organ vital
untk melumatkan makanan yang selanjutnya akan meningkatkan dehidrasi
·
Jangan minum minuman beralkohol juga akan menyerap
air dari organ vital untuk mengolahnya
·
Jangan banyak berbicara, dan bernafaslah lewat
hidung tidak dengan mulut.
Cara Mendapatkan Air:
Mata Air/ Sumber Air
·
Mencari di
dasar-dasar lembah dimana air mungkin mengalir
·
Perhatikan
pola tanaman hijau dan coba digali
·
Menggali pada
dasar sungai yang kering, terutama pada pola retakan/celah
·
Di daerah
pantai, air segar dapat ditemukan setelah menggali beberapa sentimeter di
daerah gumuk pasir. Fresh water terapung dan kurang lebih setebal 5 cm diatas
air asin
·
Bila tidak
ada air tawar, air laut dapat digunakan setelah destilasi
·
Menampung air hujan dan embun dalam dedaunan. Untuk
menampung air hujan gunakanlah ponco atau plastik yang bersih. Semakin besar
tangkapan hujan maka makin banyak jumlah air yang diperoleh.
Berhati-hatilah terhadap air yang menggenang,
jangan langsung diminum perhatikan sekitarnya apakah ada bekas-bekas tulang
belulang hewan yang mati atau tanaman disekitarnya tidak dapat tumbuh, maka
dapat disimpulkan air tersebut beracun.
Kondensasi
Pohon dan akar tanaman mengambil air dari
kelembaban tanah, tetapi sebuah pohon dapat mengambil air dari water table 15
meter atau lebih dari permukaan tanah. Keadaaan ini terlalu dalam untuk digali.
Kita dapat memanfaatkan air yang dipompa oleh tanaman tersebut dengan cara
membungkus tanaman atau salah satu batangnya dengan plastik kedap air dan
udara. Biarkan salah satu ujungnya menggantung ke bawah untuk menampung air hasil evaporasi tanaman
tersebut.
Solar Still
·
Menggali lubang tanah kira-kira 90 cm x 90 cm dan
dalamnya 45 cm
·
Meletakkan nesting atau panci untuk mengumpulkan air
di tengah tengah lubang.
·
Kemudian tutupi lubang tersebut sehingga membentuk
kerucut, dengan memberi pemberat diatasnya
·
Panas matahari akan menguapkan air dari udara dan
tanah dibawah kerucut plastik tersebut.
·
Plastik tersebut menjadi lebih dingin sehingga air
yang menempel pada plastik akan jenuh dan mengalir menuju panci.
·
Cara ini cukup efektif untuk medan dengan perubahan
suhu siang dan malam cukup tinggi misalnya di daerah gurun.
0 Loroseng Ada.ta:
Posting Komentar