RSS

Perangkap dan Memburu


Merupakan cara mudah untuk mendapatkan mangsa dibanding berburu, meski hewan yang diburu mungkin berukuran kecil dan dapat ditangkap. Perangkap membutuhkan sedikit keterampilan dan daun-daun, sehingga kita bebas menghabiskan waktu lainnya untuk mencari makanan. Meskipun demikian kita harus siap jika perangkap bekerja.

Terdapat banyak teknik membuat perangkap dari yang sederhana hingga yang kompleks, masing-masing membutuhkan banyak waktu, bahan, dan tenaga untuk membangunnya. Survival membutuhkan perangkap sederhana yang mudah untuk di ingat dan mudah untuk dibuat. Tapi bagaimanapun setiap hewan memiliki habitat sendiri, sehingga satu perangkap tidak bekerja atau gagal maka bisa mencoba perangkap lainnya, suatu yang lumrah dalam membuat perangkap jika perangkap yang dibuat gagal atau tidak bekerja sama sekali.
Prinsip Teknis
Prinsip mekanisme pembuatan perangkap dan terkadang efektif bila di kombinasikan dalam pembuatannya yaitu :

 

  • Mangle (Remuk), remukan benda berat mematikan
  • trangle (Cekik), cekikan dari tali/senar
  • Dangle (Ayunan), ayunan dahan atau ranting pohon ke dan dari udara
  • Tangle (Kusut), jaring yang ditebarkan.

Aturan Membuat Perangkap

Ketika membuat suatu perangkap, ikuti aturan dasar dibawah ini
Hindari untuk merusak lingkungan seminimal mungkin, jangan merusak jalan masuk perangkap. Lakukan semua persiapan sebelum meninggalkan perangkap dan jangan tinggalkan tanda bahwa kita pernah ke tempat itu.
Sembunyikan bau badan kita, ketika membuat atau menangani perangkap jangan meninggalkan bau badan kita seperti keringat, ludah, darah, dan sebaiknya yang berasal dari tubuh kita, menyetuh perangkap seminimal mungkin jika perlu menggunakan sarung tangan dalam membuatnya. Apalagi  jika binatang yang kita coba perangkap memiliki ketajaman yang jauh lebih tinggi dari manusia, bahkan dari jarak ratusan meter dapat mencium bau asap (dari api yang kita buat) sehingga tidak binatang yang mau mendekat dengan tempat kita, namun dengan bau asap pula dapat mengacaukan bau badan kita bagi beberapa hewan.
Kamuflase perangkap kita buat sealami mungkin, hilangkan potongan dahan dengan lumpur, tutup senar dengan daun atau sesuatu yang sama benda ditanah hingga terlihat samar dengan lingkungan sekitarnya.
Buat perangkap dengan kuat, karena saat binatang masuk perangkap akan berusaha untuk membebaskan dirinya dan tentunya mengeluarkan banyak tenaga, jika perangkap tidak kuat hewan akan mudah membebaskan diri, dan binatang tidak akan lewat area yang sama, jika perangkapnya kuat maka saat hewan berontak tidak akan lepas, dan tunggu hingga lemah baru dapat kita dekati.
Beritahukan pada semua orang tentang perangkap, model, letak, dan cara kerjanya agar tidak menjadi senjata makan tuan. Banyak kombinasi perangkap dapat mengakibatkan kecelakaan parah bahkan kematian.


BERBURU


Untuk melakukan perburuan, memerlukan pengetahuan dasar akan jenis binatang yang baik untuk dimakan dan diburu, selain itu pengetahuan akan persebaran binatang secara geografi juga dibutuhkan sehingga kita memburu binatang yang tidak ada ditempat itu. Untuk keahlian fisik dibutuhkan kemampuan untuk menembak atau menombak jarak jauh dengan tepat, membuat dan memelihara senjata yang dibuat, dan kemampuan psikologi dalam berburu seperi sabar, tenang, dan konsentrasi.

Teknik Berburu

Sebenarnya berburu adalah pekerjaan yang cukup sulit dilakukan dalam keadaan darurat namun sebenarnya tergantung dari keinginan kita, tersedianya binatang yang diburu, dan skill hunting. Daerah perburuan di wilayah tropis sulit mendapatkan tanah lapang, karena binatang lebih menyukai hidup di dalam rimbunnya rimba dibanding udara terbuka, justru diudara terbuka sebagian besar adalah predator. Waktu berburu sebaiknya dilakukan di pagi hari, yaitu disaat lingkungan cuaca gelap mengalami perubahan, sebagian besar mata hewan berproses untuk hari terang dari pandang gelap sehingga pandangan hewan terganggu. Jika menggunakan waktu lain untuk berburu kemungkinan untuk mendapatkan buruan lebih sedikit.
Jika melakukan perburuan harian, lakukan di perburuan di pagi hingga sore kemudian pulang, lakukan pengamatan di atas bukit karena mudah melakukan pengamatan di ketinggian daripada melakukan pencarian secara datar (eye level).

Mendapatkan Mangsa

Saat mendapatkan hewan buruan, seranglah dengan senjata yang dibuat, dengan mengeluarkan banyak darah memungkin hewan menjadi lemah. Namun perlu diingat memburu hewan yang lebih besar dari manusia dan lebih berat dapat menjadi bahaya yang mengancam (meski jenis non predator). Lakukan perburuan secara kelompok untuk mendapatkan hasil yang baik. Jika hewan yang diburu rebah ke tanah, tunggu beberapa menit sebelum mendekat karena ada binatang yang dapat berpura-pura dan akan tiba-tiba bangkit melarikan diri, setelah yakin tidak bergerak, mendekat dengan kewaspadaan dan lakukan penyembelihan jika mampu, lalu dibawah ke kamp untuk diolah.
Jangan meninggalkan darah atau sisa binatang yang diburu karena kerap binatang sejenis menjadi marah atau menjauh dari area tersebut, sehingga saat selesai berburu lokasi perburuan di samarkan sealami mungkin dan tidak meninggalkan bau.

Senjata Berburu

Untuk melakukan perburuan diperlukan senjata atau setidak alat untuk membunuh, karena tangan kita tidak kuat melakukannya. Adapun beberapa senjata yang dapat digunakan antara lain
·         Panah (Busur dan anak panah), merupakan senjata yang paling efektif dalam melakukan perburuan karena ringan dan mudah dalam pemakaiannya, hanya saja efek yang dihasilkan kadang binatang buruan membutuhkan lebih dari satu tancapan panah untuk menjadi lemah, kecuali ujung panah diberi ramuan.
·         Ketapel, adalah pelontar batu yang menggunakan dua utas tali yang lentur untuk melontarkan batu didalamnya dan batang kayu huruf Y sebagai penyangga, tidak efektif untuk binatang darat tapi baik untuk berburu burung.
·         Pelontar batu, mirip dengan ketapel hanya saja tidak menggunakan tali elastis namun menggunakan tali dinamik dan tidak menggunakan kayu apapun, cara menggunakannya dengan memasukkan batu dalam tempat di antara dua sambungan tali lalu di putar secara vertikal dan jika cukup kuat arahkan lemparan ke arah (datar) yang dituju lalu lepaskan salah satu ujung talinya dan kemudia (jika caranya baik) batu akan terlontar lebih jauh dan lebih bertenaga
·         Boola, yaitu semacam tiga atau lebih bola yang diutas tali yang ujung satunya disimpul menjadi satu, cara menggunakannya dengan memegang simpul tali lalu memutar bola-bola tersebut hingga putarannya seimbang lalu lemparkan (seperti melayangkan piring) kearah kaki atau leher hewan buruan, sehingga hewan akan jatuh atau tercekik, paling tidak terhambat dalam usahanya melarikan diri.
·         Tombak, alat yang efektif dalam melakukan perburuan binatang selain panah, jika panah membutuhkan lebih dari satu batang, untuk tombak mungkin hanya membutuhkan satu kali serangan hanya saja jika dalam melakukan kurang benar akan membuat binatang luka. Pada Suku Aborigin Autralia tombaknya diberi tambahan berupa pelontar, yang dipasang dibawah tombak dan bagian belakang pelontar dibuatkan penahan agar saat menarik pelontar, tombak diatasnya terdorong ke depan dengan tenaga yang lebih besar dan lebih terarah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 Loroseng Ada.ta: