Merupakan cara mudah untuk mendapatkan mangsa dibanding berburu, meski hewan yang diburu mungkin berukuran kecil dan dapat ditangkap. Perangkap membutuhkan sedikit keterampilan dan daun-daun, sehingga kita bebas menghabiskan waktu lainnya untuk mencari makanan. Meskipun demikian kita harus siap jika perangkap bekerja.
Terdapat banyak teknik membuat perangkap dari
yang sederhana hingga yang kompleks, masing-masing membutuhkan banyak waktu,
bahan, dan tenaga untuk membangunnya. Survival membutuhkan perangkap sederhana
yang mudah untuk di ingat dan mudah untuk dibuat. Tapi bagaimanapun setiap
hewan memiliki habitat sendiri, sehingga satu perangkap tidak bekerja atau
gagal maka bisa mencoba perangkap lainnya, suatu yang lumrah dalam membuat
perangkap jika perangkap yang dibuat gagal atau tidak bekerja sama sekali.
Prinsip Teknis
Prinsip mekanisme pembuatan perangkap dan
terkadang efektif bila di kombinasikan dalam pembuatannya yaitu :
- Mangle (Remuk), remukan benda berat mematikan
- trangle (Cekik), cekikan dari tali/senar
- Dangle (Ayunan), ayunan dahan atau ranting pohon ke dan dari udara
- Tangle (Kusut), jaring yang ditebarkan.
Aturan Membuat Perangkap
Ketika membuat suatu perangkap, ikuti aturan
dasar dibawah ini
Hindari untuk merusak lingkungan seminimal mungkin,
jangan merusak jalan masuk perangkap. Lakukan semua persiapan sebelum
meninggalkan perangkap dan jangan tinggalkan tanda bahwa kita pernah ke tempat
itu.
Sembunyikan bau badan kita, ketika membuat
atau menangani perangkap jangan meninggalkan bau badan kita seperti keringat,
ludah, darah, dan sebaiknya yang berasal dari tubuh kita, menyetuh perangkap
seminimal mungkin jika perlu menggunakan sarung tangan dalam membuatnya.
Apalagi jika binatang yang kita coba
perangkap memiliki ketajaman yang jauh lebih tinggi dari manusia, bahkan dari
jarak ratusan meter dapat mencium bau asap (dari api yang kita buat) sehingga
tidak binatang yang mau mendekat dengan tempat kita, namun dengan bau asap pula
dapat mengacaukan bau badan kita bagi beberapa hewan.
Kamuflase perangkap kita buat sealami
mungkin, hilangkan potongan dahan dengan lumpur, tutup senar dengan daun atau
sesuatu yang sama benda ditanah hingga terlihat samar dengan lingkungan
sekitarnya.
Buat perangkap dengan kuat, karena saat
binatang masuk perangkap akan berusaha untuk membebaskan dirinya dan tentunya
mengeluarkan banyak tenaga, jika perangkap tidak kuat hewan akan mudah
membebaskan diri, dan binatang tidak akan lewat area yang sama, jika
perangkapnya kuat maka saat hewan berontak tidak akan lepas, dan tunggu hingga
lemah baru dapat kita dekati.
Beritahukan pada semua orang tentang
perangkap, model, letak, dan cara kerjanya agar tidak menjadi senjata makan
tuan. Banyak kombinasi perangkap dapat mengakibatkan kecelakaan parah bahkan
kematian.
BERBURU
Untuk melakukan perburuan, memerlukan pengetahuan dasar akan jenis
binatang yang baik untuk dimakan dan diburu, selain itu pengetahuan akan
persebaran binatang secara geografi juga dibutuhkan sehingga kita memburu
binatang yang tidak ada ditempat itu. Untuk keahlian fisik dibutuhkan kemampuan
untuk menembak atau menombak jarak jauh dengan tepat, membuat dan memelihara
senjata yang dibuat, dan kemampuan psikologi dalam berburu seperi sabar,
tenang, dan konsentrasi.
Teknik Berburu
Sebenarnya berburu adalah pekerjaan yang
cukup sulit dilakukan dalam keadaan darurat namun sebenarnya tergantung dari
keinginan kita, tersedianya binatang yang diburu, dan skill hunting.
Daerah perburuan di wilayah tropis sulit mendapatkan tanah lapang, karena
binatang lebih menyukai hidup di dalam rimbunnya rimba dibanding udara terbuka,
justru diudara terbuka sebagian besar adalah predator. Waktu berburu sebaiknya
dilakukan di pagi hari, yaitu disaat lingkungan cuaca gelap mengalami
perubahan, sebagian besar mata hewan berproses untuk hari terang dari pandang
gelap sehingga pandangan hewan terganggu. Jika menggunakan waktu lain untuk
berburu kemungkinan untuk mendapatkan buruan lebih sedikit.
Jika melakukan perburuan harian, lakukan di
perburuan di pagi hingga sore kemudian pulang, lakukan pengamatan di atas bukit
karena mudah melakukan pengamatan di ketinggian daripada melakukan pencarian secara
datar (eye level).
Mendapatkan Mangsa
Saat mendapatkan hewan buruan, seranglah
dengan senjata yang dibuat, dengan mengeluarkan banyak darah memungkin hewan
menjadi lemah. Namun perlu diingat memburu hewan yang lebih besar dari manusia
dan lebih berat dapat menjadi bahaya yang mengancam (meski jenis non predator).
Lakukan perburuan secara kelompok untuk mendapatkan hasil yang baik. Jika hewan
yang diburu rebah ke tanah, tunggu beberapa menit sebelum mendekat karena ada
binatang yang dapat berpura-pura dan akan tiba-tiba bangkit melarikan diri,
setelah yakin tidak bergerak, mendekat dengan kewaspadaan dan lakukan
penyembelihan jika mampu, lalu dibawah ke kamp untuk diolah.
Jangan meninggalkan darah atau sisa binatang
yang diburu karena kerap binatang sejenis menjadi marah atau menjauh dari area
tersebut, sehingga saat selesai berburu lokasi perburuan di samarkan sealami
mungkin dan tidak meninggalkan bau.
Senjata Berburu
Untuk melakukan perburuan diperlukan senjata atau setidak alat untuk
membunuh, karena tangan kita tidak kuat melakukannya. Adapun beberapa senjata
yang dapat digunakan antara lain
·
Panah (Busur dan anak panah), merupakan senjata yang
paling efektif dalam melakukan perburuan karena ringan dan mudah dalam
pemakaiannya, hanya saja efek yang dihasilkan kadang binatang buruan
membutuhkan lebih dari satu tancapan panah untuk menjadi lemah, kecuali ujung
panah diberi ramuan.
·
Ketapel, adalah pelontar batu yang menggunakan dua
utas tali yang lentur untuk melontarkan batu didalamnya dan batang kayu huruf Y
sebagai penyangga, tidak efektif untuk binatang darat tapi baik untuk berburu
burung.
·
Pelontar batu, mirip dengan ketapel hanya saja tidak
menggunakan tali elastis namun menggunakan tali dinamik dan tidak menggunakan
kayu apapun, cara menggunakannya dengan memasukkan batu dalam tempat di antara
dua sambungan tali lalu di putar secara vertikal dan jika cukup kuat arahkan
lemparan ke arah (datar) yang dituju lalu lepaskan salah satu ujung talinya dan
kemudia (jika caranya baik) batu akan terlontar lebih jauh dan lebih bertenaga
·
Boola, yaitu semacam tiga atau lebih bola yang
diutas tali yang ujung satunya disimpul menjadi satu, cara menggunakannya
dengan memegang simpul tali lalu memutar bola-bola tersebut hingga putarannya
seimbang lalu lemparkan (seperti melayangkan piring) kearah kaki atau leher
hewan buruan, sehingga hewan akan jatuh atau tercekik, paling tidak terhambat
dalam usahanya melarikan diri.
·
Tombak, alat yang efektif dalam melakukan perburuan
binatang selain panah, jika panah membutuhkan lebih dari satu batang, untuk
tombak mungkin hanya membutuhkan satu kali serangan hanya saja jika dalam
melakukan kurang benar akan membuat binatang luka. Pada Suku Aborigin Autralia
tombaknya diberi tambahan berupa pelontar, yang dipasang dibawah tombak dan bagian
belakang pelontar dibuatkan penahan agar saat menarik pelontar, tombak
diatasnya terdorong ke depan dengan tenaga yang lebih besar dan lebih terarah.
0 Loroseng Ada.ta:
Posting Komentar