sebagaimana Allah S.W.T telah
berfirman di dalam ayat-ayatnya :
surat Al-Araf ayat 180 :
"Allah mempunyai asmaul husna,
maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".
Surah Thaha:8
"Dialah ALLAH,
tiada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai al-asmaul-husna (nama-nama yang
baik)"
Dari Abu Hurairah r.a.
Rasulluallah bersabda:
"Sesungguhnya Allah S.W.T mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang
satu, barang siapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia kedalam
syurga" - Riwayat Bukhari
Dari ayat-ayat tersebut
menjelaskan kepada kita "Allah memudahkan dan mengabulkan Doa orang orang
yang memohon dengan menyebutkan dari 99 asma'ul husna",dapat kita lihat
dari surat Al-Araf ayat 180 yang artinya "Allah
mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna
itu"
asma'ul husna :
Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT
beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai
Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
Teknik
Zikir Asmaul Husna...
Tips kali ini mengajak pembaca sekalian untuk mempelajari
dan merenung salah satu kaedah atau tips berzikir dengan kaedah pernafasan.
Saya belum cuba lagi kaedah ini, namun insya Allah akan dicuba dalam waktu yang
terdekat. Mudahan bermanfaat.
Dzikir ini lebih utama dilakukan seorang diri, dengan membaca asma’ulhusna
didalam hati, tanpa mengeluarkan suara dari mulut. Dilakukan setelah selesai
sholat lima waktu, sholat sunah, sore hari atau pada waktu malam hari ,
dilakukan dalam keadaan suci dari hadas (berwuduk).
I. Dzikir Pernapasan Asma’ulhusna Cara Pertama
1. Setelah sholat lima waktu, duduk bersila, kemudian baca Istighfar 99x atau
100x, Tasbih (Subhanallah), Tahmid (Alhamdulillah) dan Takbir (Allahuakbar)
masing masing sebanyak 99 atau 100x , menggunakan alat bantu biji tasbih 33×3
yang banyak didapat dipasaran.
2. Tarik napas perlahan lahan sambil membaca
didalam hati ” Hasbiyallahu wanikmal wakil, nikmal maula wa ni’man nashir
(Cukup Allah pelindung kami, Dia sebaik pemimpin dan sebaik-baik penolong) .
Hembuskan napas per-lahan2 sambil membaca Istighfar didalam hati sebanyak 33x.
Tahan napas sambil membaca ” Laa haula wala quwwata illa billahil aliyyil
adhzim ( Tidak ada daya kami melainkan dengan pertolongan Allah yang maha
Besar)”. Kemudian tarik napas kembali seperti diatas sambil membaca Surat Yasin
ayat 83 : ” Hasbiyallahu…..dst dan selanjutnya hembuskan napas sambil membaca
istighfar sebanyak 33x…demikian seterusnya hingga 3 x 33. Jika menahan napas
setelah istighfar 33 x dirasa berat, maka untuk sementara tidak perlu
dilakukan, sehingga selama Dzikir akan dilakukan menarik dan menghembuskan
napas secara perlahan lahan disertai dengan dzikiir dan istighfar. Selanjutnya
lakukan hal yang sama untuk membaca kalimat Tahmid (Subhanallah) dan Takbir
(Allahuakbar).
3. Selanjutnya teruskan dengan kegiatan membaca kalimat Asma’ulhusna, misalnya
yaa Rahman…… ya Rohiim……. yaa Malik……. yaa Quddus……. ya salam……. ya Mukmin
dengan cara sama seperti diatas. Tarik napas perlahan lahan sambil membaca ”
Hasbiyallahu wanikmal wakil, nikmal maula wa ni’man nashir (Cukup Allah
pelindung kami, Dia sebaik pemimpin dan sebaik-baik penolong). Hembuskan napas
sambil membaca yaaa Rahman…. didalam hati sebanyak 33x. Tahan napas sambil
membaca ” Laa haula wala quwwata illa billahil aliyyil adhzim ( Tidak ada daya
kami melainkan dengan pertolongan Allah yang maha Besar)”. Kemudian tarik napas
kembali seperti diatas sambil membaca ” Hasbiyallahu…. ” dst dan selanjutnya
hembuskan napas sambil membaca yaa Rahman… sebanyak 33x… demikian seterusnya
hingga 3 x 33 , jika mau boleh digenapkan jadi 100 x dengan menambah 1 kalimat
ya Rahman..
4. Demikian selanjutnya bisa dilakukan hal yang sama untuk
membaca Asma’ulhusna yang lain seperti ..yaa Rahiim, ya Malik, ya Quddus……. yaa
Latif, yaa Qohhar… dan seterusnya. Jika kaki terasa semutan silahkan dirubah
posisi duduknya, sehingga jalan darah bisa lancar kembali. Usahakan pada waktu
menarik napas perut dikembungkan dan pada akhir penarikan napas pundak sedikit
dinaikan sehingga paru paru penuh sempurna. Pada waktu menghembuskan napas
perut dikempiskan sehingga udara diparu paru kosong sempurna, demikian
seterusnya.
II. Dzikir Pernapasan Asma’ulhusna Cara Kedua
1. Setelah sholat lima waktu, duduk bersila, kemudian baca Istighfar 99x atau
100x, Tasbih (Subhanallah), Tahmid (Alhamdulillah) dan Takbir (Allahuakbar)
masing masing sebanyak 99 atau 100x , menggunakan alat bantu biji tasbih 33×3
yang banyak didapat dipasaran.
2. Tarik napas perlahan lahan sambil membaca ” Hasbiyallahu wanikmal wakil,
nikmal maula wa ni’man nashir (Cukup Allah pelindung kami, Dia sebaik pemimpin
dan sebaik-baik penolong) . Tahan napas sambil membaca Istighfar didalam hati
sebanyak 33x.
Selanjutnya hembuskan napas perlahan-lahan sambil membaca ” Astaghfirullahal
adzim alladzii laa illahuwal hayyul qoyyum wa athuubu ilaihi ( Aku mohon ampun
pada Allah yang besar, yang tiada tuhan selain Dia, yang hidup dan berdiri
sendiri )”. Kemudian tahan napas sambil membaca ” Fasubhanalladzii bi yadihii
malakuutu kulli syai’in wa ilaihi turja’uun (Maha suci Allah yang ditanganNya
kekuasaan segala sesuatu, dan kepada-Nya kamu dikembalikan) ” Selanjutnya
kembali kepada langkah semula yaitu tarik napas kembali seperti diatas sambil
membaca ” Hasbiyallahu…..dst dan selanjutnya tahan napas sambil membaca
istighfar sebanyak 33x…demikian seterusnya hingga 3 x 33, jika mau sempurnakan
menjadi 100 x dengan menambah 1x istighfar. Pola pernapasan yang digunakan
adalah pola pernapasan segi empat Tarik…..tahan….hembuskan dan tahan…kemudian
kembali kepada siklus semula. Ketika menarik napas perut dikembungkan, ketika
menahan napas perut ditekan (dikeraskan) dubur ditarik keatas, ketika
menghembuskan napas perut dikempiskan . Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk
membaca kalimat Tahmid (Subhanallah) dan Takbir (Allahuakbar
3. Selanjutnya teruskan dengan kegiatan membaca kalimat Asma’ulhusna, misalnya
yaa Rahman…… ya Rohiim……. yaa Malik……. yaa Quddus……. ya salam……. ya Mukmin
dengan cara sama seperti diatas. Tarik napas perlahan lahan sambil membaca ”
Hasbiyallahu wanikmal wakil, nikmal maula wa ni’man nashir (Cukup Allah
pelindung kami, Dia sebaik pemimpin dan sebaik-baik penolong). Tahan napas
sambil membaca …yaaa Rahman…. didalam hati sebanyak 33x.
Hembuskan napas sambil membaca kalimat tahlil “Laa illaha illallahu wahdahu laa
syariikalahu, lahu mulku walhul hamdu yuhyii wayumiitu wa huwa ala kulli
syai’in kodir ( Tidak ada Tuhan selain Dia sendiri, tidak ada sekutu bagi-Nya,
bagiNya kerajaan dan bagiNya pujian Dia yang menghidupkan dan mematikan dan dia
maha kuasa atas segala sesuatu)”. Kemudian tahan napas sambil membaca ”
Fasubhanalladzii bi yadihii malakuutu kulli syai’in wa ilaihi turja’uun (Maha
suci Allah yang ditanganNya kekuasaan segala sesuatu, dan kepada-Nya kamu
dikembalikan) ” Selanjutnya kembali pada langkah semula dengan menarik napas
kembali seperti diatas sambil membaca ” Hasbiyallahu…..dst dan selanjutnya
tahan napas sambil membaca yaa Rahman… sebanyak 33x… demikian seterusnya hingga
3 x 33, jika mau boleh digenapkan jadi 100 x dengan menambah 1 kalimat
asma’ulhusna.
4. Demikian selanjutnya bisa dilakukan hal yang sama untuk membaca Asma’ulhusna
yang lain seperti ..yaa rahiim, ya Malik, ya Quddus……. yaa Latif, yaa Qohhar…
dan seterusnya. Jika kaki terasa semutan silahkan dirubah posisi duduknya,
sehingga jalan darah bisa lancar kembali. Usahakan pada waktu menarik napas
perut dikembungkan dan pada akhir penarikan napas pundak sedikit dinaikan
sehingga paru paru penuh sempurna. Waktu menahan napas perut ditekan
(dikeraskan) dan dubur ditarik keatas. Pada waktu menghembuskan napas perut
dikempiskan sehingga udara diparu paru kosong sempurna, demikian seterusnya.
Kalimat tahlil waktu menghembuskan napas dapat diganti dengan kalimat dzikir
lainnya , dengan do’a dari Al Qur’an atau ayat Qur’an lainya seperti ayat
Qursyi atau Al Baqarah ayat 286. Do’a yang diucapkan ketika menghembuskan napas
bisa juga dalam bahasa Indonesia yang isinya disesuaikan dengan kalimat
asma’ulhusna yang dibaca. Misalnya minta dilapangkan rezeki ketika membaca ya
Razak, ya Ghoniyyu, minta diberi kekuatan , atau jabatan ketika membaca yaa
Malik …dst.
III. Dzikir Pernapasan Asma’ulhusna Cara Ketiga
Dzikir Asma’ulhusna cara ketiga ini pada dasarnya sama dengan cara kedua, hanya
saja kalimat Asma’ulhusna dibaca dengan sebanyak-banyaknya tanpa dihitung.Tarik
napas pelahan lahan sambil membaca kalimat istighfar, tasbih, takbir, atau
Asma’ulhusna sebanyak-banyaknya. Setelah paru paru penuh dengan udara, tahan
napas sambil tetap membaca istighfar, tasbih, tahmid, takbir atau Asma’ulhusna
sebanyak banyakny. Jika lama (masa) menahan napas dirasakan sudah cukup,
Hembuskan napas sambil membaca kalimat tahlil” laa illaha illallahu wahdahu
laasyariikalahu, lahu mulku walahulhamdu, yuhyii wayumiitu wahuwa ala kulli
syai’inqodir ( Tidak ada Tuhan selain Allah yang satu, tidak ada sekutu
bagiNya, baginya kerajaan dan baginya pujian, Dia yang meghidupkan dan
mematikan, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu)”.
Bacaan yang dibaca ketika menghembuskan napas ini bisa juga diganti dengan do’a
dari Qur’an atau do’a dalam bahasa Indonesia sesuai dengan hajat atau selaras
dengan kalimat Asma’ulhusna. Misalnya berdo’a mohon rezeki setelah Asmaulhusna “
Ya Rozak, ya Mughni atau ya Ghoniyy, atau mohon jabatan, kekuasaan, kemenangan,
kekuatan setelah membaca “ ya Malik. Ya Aziz, ya Jabbar dan seterusnya. Tahan
napas sambil membaca surat yasin ayat 83 seperti pada cara kedua diatas. “
Fasubhanalladzii bi yadihii malakuutu kulli syai’in wa ilaihi turja’uun (Maha
suci Allah yang ditanganNya kekuasaan segala sesuatu, dan kepada-Nya kamu
dikembalikan) “
Cara kedua dan ketiga ini lebih berat dibandingkan cara pertama, karena
dilakukan dengan teknik penahanan nafas. Bagi yang sudah biasa melakukan teknik
pernapasan pada pelatihan tenaga dalam, seni bela diri, yoga dan lain
sebagainya tentu tidak akan mengalami kesulitan melakukan ini. Bagi yang belum
pernah melakukan teknik olah nafas sebaiknya berkonsultasi dengan yang sudah
menguasai teknik pernapasan yang biasa diberikan pada perguruan seni bela diri
atau tenaga dalam. Teknik ini jika dilakukan secara kontinu disamping memberi
kekuatan pada Ruh juga dapat membangkitkan energi magnetis disekitar tubuh yang
melindungi tubuh dari berbagai bahaya dan bekerja secara otomatis. Dipadang
mahsyar kelak energi itu akan terlihat berupa cahata yang memancar disekeliling
tubuh orang yang beriman sebagaimana disebutkan dalam surat Al Hadid ayat 12 :
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan,
sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,
(dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu)
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya.
Itulah keberuntungan yang banyak. (Al Hadid 12)
Energy itu juga akan melindungi tubuh dari sengatan api neraka, ketika kita
harus singgah dilembah neraka sebagaimana disebutkan dalam surat Maryam ayat
71-72. Dalam surat Maryam ayat 71-72 dinyatakan bahwa tidak ada satu orangpun
yang tidak melintas dilembah Neraka. Orang yang tidak memiliki perbekalan cukup
tentu akan terbakar tatkala kakinya menginjak lembah Neraka. Namun orang yang
telah memiliki perbekalan cukup, melindungi dirinya dengan banyak berzikir
mengingat Allah ketika hidup didunia ini , niscaya tidak akan merasakan
panasnya bara api neraka tersebut.
71- Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal
itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72- Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan
orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam 71-72)
Orang yang tidak ber-Iman dan tidak pernah berzikir pada Allah, niscaya
tubuhnya akan terbakar tatkala menginjak bara api neraka, dan mereka tidak
memiliki kemampuan untuk keluar dan menyelamatkan diri dari ganasnya api neraka
tersebut. Mereka berdiam kekal selamanya didalam lembah neraka yang panas.
Sementara orang yang ber-Iman, bertakwa dan banyak berzikir akan berjalan
dengan mudah dilembah neraka, sampai akhirnya mereka keluar dari lembah neraka
tersebut melanjutkan perjalanan ke Taman Syurga dan berdiam kekal selamanya di
sana .
Dalam pelaksanaan Dzikir Asma’ulhusna ini bagi mereka yang memiliki tekanan
darah tinggi tidak dianjurkan melakukan cara kedua ini, penahanan napas
cenderung meningkatkan tekanan darah, sebaiknya lakukan cara pertama yang tidak
ada unsur penahanan napas. Sebaliknya pernapasan yang panjang , lembut , perlahan
sangat baik bagi pengidap penyakit darah tinggi karena pernapasan seperti ini
menimbulkan rasa relaks dan membuka lebar pembuluh darah sehingga cenderung
menurunkan tekanan darah.
Khasiat dan manfaat Dzikir Pernapasan Asma’ulhusna
Membaca Asma’ulhusna dengan teknik olah napas memiliki beberapa keunggulan
dibanding tanpa pengolahan napas, antara lain:
1.Memaksimalkan bekerjanya paru paru dalam menyerap oxygen dan membuang gas Co2
2.Membersihkan paru paru dari udara basi atau udara sisa yang tertinggal didalam
paru paru
3.Meningkatkan kadar oxygen didalam darah dan melancarkan distribusi oxygen
keseluruh organ tubuh yang membutuhkan
4.Meningkatkan kinerja organ penting tubuh seperti jantung, paru2, ginjal,
liver pembuluh-pembuluh syaraf dan lain sebagainya
5.Membangkitkan medan energy setiap sel tubuh, yang secara kumulatif pada
akhirnya akan memancar berupa kekuatan medan bio-magnetis (energy ilahi)
disekitar tubuh, energy ini akan berkerja melindungi tubuh secara otomatis dari
berbagai kejahatan dan kejadian buruk yang datang menghampiri, dalam kehidupan
dunia maupun akhirat (alam barzakh, padang Mahsyar)
6.Meningkatkan konsentrasi pada makna dan maksud kalimat Asma’ulhusna
7.Menghilangkan rasa bosan serta mengantuk yang biasanya muncul ketika sedang
membaca kalimat dzikir atau Asma’ulhusna
8.Menguatkan dan menyegarkan Ruh dengan kalimat Asma’ulhusna
9.Menguatkan Ruh dengan sifat yang terkandung pada masing – masing
Asma’ulhusna, seperti yaa Malik (kekuatan, kekuasaan, kewibawaan,
kepemimpinan), yaa Jabbar (kemampuan mendapat yang diinginkan, memaksakan
kehendak), yaa Rahman , yaa Rahim (membangkitkan rasa simpati, kasih sayang dan
kecintaan), yaa Razak, yaa Mughni ( Kemudahan mendapatkan rezeki , kekayaan dan
kemakmuran), yaa Quddus (terpelihara dari sifat buruk seperti pemarah, kikir,
dengki, ria, takabbur, sombong), yaa Aliim (memiliki ilmu yang luas dan
dalam)…… dan seterusnya.
10.Menghadirkan sifat Allah yang terkandung dalam Asma’ulhusna didalam diri,
sehingga dicintai Allah dan mendapat berbagai kemudahan dalam menjalani
kehidupan dunia maupun akhirat.
11.Membangkitkan kerinduan yang mendalam pada Allah penguasa alam semesta, yang
pada gilirannya juga akan menimbulkan kecintaan Allah pada diri kita.
12.Asma’ulhusna akan mengendap dalam fikiran bawah sadar, sehingga dalam
keadaan sehari hari fikiran akan terus menerus menyebut Asma’ulhusna , sehingga
jadilah ia orang yang terus menerus berzikir ketika berdiri, duduk dan
berbaring.
13.Mendapat semua manfaat dan kenikmatan yang telah dijanjikan Allah dalam Al
Qur’an bagi orang ber-iman, bertawakkal dan bertakwa.
14.Mendapat kenikmatan dan asyiknya membaca Asma’ulhusna , sehingga sanggup
duduk berlama lama membaca Asma’ulhusna tanpa merasa bosan dan lelah.
Metode ini pada awalnya memang terasa berat, terutama pada saat menahan napas.
Namun setelah terbiasa , manfaatnya akan segera terasa dibandingkan tanpa
penahanan napas. Bagi anda yang pernah mengikuti latihan olah napas pada
perguruan seni beladiri, tenaga dalam, seni pernapasan seperti Satria
Nusantara, Mahatma, Kalimasada dan lain sebagainya tentu tidak akan mengalami
kesulitan melakukan metode ini. Bagi anda yang belum pernah mengikuti pelatihan
tehnik olah napas sebaiknya berkonsultasi dengan teman yang sudah menguasai
teknik olah napas. Hati hati, napas ditahan diperut bukan didada, ketika
menahan napas dubur ditarik keatas. Jika merasa tidak nyaman ditubuh,
hentikanlah mungkin ada kekeliruan pada teknik pengolahan napas. Jika metode
yang dilakukan tepat dan benar anda akan merasakan keasyikan dan kenikmatan
yang sangat prima selama melakukan dzikir ini. Badan terasa segar, hidup penuh
energy dan semangat jauh dari perasaan sedih, kecewa, jengkel, cemas, takut,
kuatir, dan stress yang berkepanjangan.
Agar aliran darah tetap lancar dan tidak mengalami kesemutan selama berdzikir ,
sebaiknya posisi duduk sering dirubah, misalnya dari duduk bersila , menjadi
duduk iftirosh, duduk tahiyat atau duduk dengan kedua kaki dihimpit. Dengan
melakukan dzikir pernapasan Asma’ulhusna ini insya Allah anda akan mampu mengatasi
berbagai masalah yang menghadang dalam hidup ini. Dipadang Mahsyar kelak
kalimat dzikir yang anda baca akan memancar disekeliling tubuh menjadi cahaya
yang bersinar melindungi diri dari sengatan matahari dan panasnya api neraka.
Ketika amalan ditimbang dihari berhisab nanti, kalimat dzikir ini juga akan
menambah berat timbangan amal kebaikan. Dengan banyak zikir hidup terasa lebih
nikmat dan mudah.
Bagi pemula yang ingin melakukan dzikir asma’ulhusna tanpa diiringini teknik
pengolahan napas juga dipersilahkan. Baca ya Rahman 100x, selingi dengan do’a.
selanjutnya yaa Malik 100x selingi dengan do’a demikian seterusnya.
Konsentrasikan fikiran pada makna dan pemahaman kalimat Asma’ulhusna tersebut.
Sekali lagi untuk dzikir asma’ulhusna dengan penahanan napas sebaiknya
dilakukan dibawah bimbingan orang yang sudah mahir tehnik pengolahan napas.
Kekeliruan pada tehnik pengolahan napas bisa berakibat fatal. Bagi yang sudah
pernah mengikuti tehnik olah napas pada seni bela diri, silat tenaga dalam atau
seni pernapasan Satria Nusantara, Mahatma, Kalimasada, insya Allah tidak akan
mengalami kesulitan mengikuti metode ini.