Perlengkapan
PERLENGKAPAN ORMED
Peta
Bawalah selalu peta tempat
pendakian dilaksanakan, apalagi bagi yang belum pernah mendatangi tempat
tersebut. Meski jalur pendakian sudah jelas namun membawa peta tetapi
diperlukan untuk tetap berlatih, melakukan pengamatan, orientasi medan, dan
mengenali kenampakan yang ada dalam peta dan dilapangan dan membandingkannya.
Jika tersesat disuatu wilayah kita tinggal kembali ke jalur semula dan
memperbaiki arah tujuan.
Kompas
Jenis kompas banyak macamnya, tapi
yang ideal digunakan adalah yang memiliki cairan didalamnya sehingga putaran
jarumnya stabil dan tidak banyak bergeser dan bergerak, perhatikan benda
disekitar saat menggunakan kompas yang dapat mempengaruhi medan magnet seperti pagar
besi atau barang-barang yang melekat dengan kita. Kegunaan utamanya untuk
menentukan arah
Protaktor
Dalam melakukan orientasi medan,
diperlukan alat untuk mengukur sudut di peta. Protaktor sebagai alat
pengukurnya, bentuknya bermacam-macam kadang disertai mistar pengukur, terdapat
angka yang mengelilingi lubang kecil yang diberi tali. Tali berfungsi sebagai
arah yang ditunjuk hasil pengukuran dengan kompas.
Protaktor dapat diganti dengan
busur biasa hanya saja dipelukan perhitungan kalibrasi untuk mengukurnya.
Alat Tulis
Berupa pinsil, balpoint, dan atau
spidol anti air. Sebagai alat untuk menulis jadwal dan peta perjalanan hiking.
Dapat pula untuk menulis sesuatu terutama mencatat kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selama perjalanan bahkan mengapresiasikan ilmu yang dipelajari di
ruang kuliah/sekolah misalnya dengan melakukan penelitian flora.
Binokuler
Tidak diwajibkan untuk dibawa
hanya saja jika ada sangat baik untuk dibawa.
Melakukan pengamatan dilapangan perlu dilakukan hanya saja kadang
terbatas oleh kemampuan manusia mengamati benda yang letaknya jauh, jika
menggunakan binokuler cukup membantu.
PERLENGKAPAN PERJALANAN
Pakaian
Dalam pembahasan ini pakaian yang
termasuk didalamnya adalah baju, celana panjang, dan pakaian dalam. Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, pakaian yang digunakan adalah yang dapat
mempertahankan temperatur badan tetap normal 37°C – 36,5°C, melindungi tubuh dari
benda-benda yang berbahaya seperti kerikil, tanah, batu, dan sebagainya selain
itu mampu menghambat udara panas/dingin ekstrim yang akan menyerang tubuh kita.
Untuk mendapatkannya kita harus
memakai pakaian yang berlapis cukup mampu menahan udara yang terperangkap itu
(ini tergantung daerah kita melakukan pendakian). Pakaian yang kita gunakan
perlu diperhitungkan apakah terbuat dari bahan waterproof atau windproof, serta
memperhitungkan faktor keringat, yang minimbulkan kelembapan yang dapat
menurunkan temperatur tubuh. Jumlah pakaian yang dibawa sebaiknya
memperhitungkan lama perjalanan agar tidak membawa yang tidak perlu.
Jika perjalanan 2 hari sebaiknya
kita membawa 3 stel baju (belum termasuk yang dipakai).
Jaket
Sebagai pakaian yang khusus
menahan hawa dingin, umumnya baju yang kita gunakan tidak cukup untuk menahan
hawa dingin didaerah pegunungan. Jaket dibedakan dengan pakaian karena memiliki
lapisan kain yang lebih tebal, mengandung lapisan foam, busa, atau bulu angsa.
Jaket yang baik adalah yang memiliki lengan panjang dan pada uung pergelangan
memiliki karet menjepit pergelangan sehingga hawa tidak masuk, begitupula pada
bagian sekitar perut memiliki karet penjepit, meskipun panjang kebawah umumnya
pada jaket memiliki tali penjepi bagian bawahnya.
Salah satu bagian yang penting
adalah memiliki kerah yang dapat ditegakkan untuk perlindungan leher dari hawa
dingin. Leher daerah sensitif pada perubahan suhu karena didalamnya berkumpul
jaringan syaraf yang berkoordinasi antara otak dan tubuh, jika tiba-tiba hawa
dingin terkena pada bagian leher maka kita akan mengalami pusing di kepala
karena syaraf dan jaringan darah di leher tiba-tiba berhenti sehingga suplai
terhambat dari dan ke otak. Jika tidak memiliki kerah jaket atau tidak cukup
menutup leher, dapat ditambahkan kain dan melilitkannya diliher atau yang
disebut syal
Tambahan lainnya yang perlu adalah
jaket tersebut memiliki tutup kepala,
jika tidak ada dapat diganti dengan topi rimba atau kupluk,
(menutupi telinga)
Raincoat
Artinya jas hujan, berguna saat
hujan turun. Pakaian basah tidak baik untuk kesehatan sehingga saat hujan turun
kita memerlukan pakaian yang tidak akan basah karena air, salah satunya dengan
menggunakan raincoat. Selain raincoat dapat juga kita menggunakan ponco
yaitu lembaran (sheet) plastik yang telah diberi lubang dan tutup kepala
ditengahnya, sebenarnya ponco lebih efektif dalam menahan air hujan dibanding
ponco namun dalam melakukan aktifitas lebih merepotkan dibanding raincoat yang
bentuknya mengikuti pola pakaian.
Raincoat terbuat dari bahan anti
air yang dilapisi lilin pada bagian dalam, lapisan lilin memperkuat jalinan
kain agar air tidak langsung terserap kedalam namun dalam kondisi lama air
dapat masuk dalam lapisan dalam menurut karena proses pengembunan. Memilih
raincoat yang baik adalah memiliki lapisan penyerap bagian dalamnya (biasanya
seperti jaring) untuk menyerap keringat dari tubuh. Melakukan gerakan-gerakan tubuh menghasilkan panas dan
keringat, jika keringat tidak diserap oleh pakaian maka tubuh akan basah oleh
keringat sendiri dan itu tidak ada bedanya jika kita terkena air (sama-sama
kondisi basah) dan tidak menyehatkan.
Jika sudah dalam keadaan istirahat
segeralah mengganti pakaian yang basah dengan pakaian kering agar kondisi badan
terjaga
Sepatu/Boots
Jenis sepatu yang digunakan adalah
tipe walking boots yang memiliki sol, bahan ringan, fleksibel dan
menutupi mata kaki, tetapi umumnya non water resistan atau tidak anti
air, saat sepatu terendam dalam air dalam waktu lama (jika tinggi air tidak
sampai melewati tinggi sepatu) air meresap masuk dalam lapisan kain dan jahitan
lalu bagian dalam sepatu menjadi basah dan sepatu menjadi lebih berat.
Dengan seiring waktu sepatu tipe
ini dapat menahan air yang menyerap masuk kedalam, pada bagian alas tali sepatu
dijahit rapat ke badan sepatu dan bagian pada sol sepatu selain jahitan
ditambah dengan lem sehingga rembesan air dapat ditahan. Sepatu lapangan yang
ideal dan banyak digunakan adalah model Lars yang kita sebut sepatu
tentara, hanya saja sepatu tersebut pada kondisi baru cukup “keras” dan mampu
melukai kaki sehingga untuk memakainya diakali dengan menggunakan kaus kaki
tambahan atau memberi lapisan plaster pada bagian kaki yang mungkin terluka
Gaiter
Adalah selubung yang penutupi
batas kaki dan lubang kaki celana dimana gaiter berguna untuk menghindari
sepatu dari kemasukan kotoran, lumpur, kerikil, pasir, kebasahan total, serta
perembetan panas ekstra bagi kaki pendaki.
Bentuknya seperti decker
sepak bola terbuat dari bahan anti air, memiliki resliting yang dibuka samping
pada bagian bawah memiliki tali yang menjepit pada sol sepatu dan kait di ujung
bawah tali sepatu dan bagian atas karet penjepit.
Ransel
Atau sering disebut tas punggung
pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis :
1. Framless
(tanpa rangka), biasanya dengan ukuran yang tidak terlampau besar, termasuk one
day pack. Kekurangannya adalah tidak memberikan fentilasi yang baik terhadap
punggung serta sulit untuk membawa barang yang keras.
2. Frame,
biasanya berukuran besar, mampu membawa barang banyak dan berat, memberi
fentilasi yang baik terhadap punggung. Dan dari jenis ini adalah fix frame
(tetap), assembling frame (bisa di rakit), external frame, internal frame,
malleable frame. Biasanya yang berukuran diatas 60 liter
3. Frame purpose
(serba guna), yang paling populer biasanya fremeless, ukurannya besar dan bisa
di pakai untuk ekspedisi yang jauh maupun pendakian gunung bersalju. Dilengkapi
dengan tempat menggantungkan kompas es, crampon, saku/kantong-kantong luarnya
bisa dilepas. Sangat fleksibel hanya saja ukurannya tidak ada yang kecil.
Atas
dasar penyebaran beban, ransel dapat si bagi 2 :
1. Shoulder
Loading System, dimana seluruh beban tergantung pada bahu. Umumnya digunakan
pada perjalanan yang pendek, beban yang dibawa tidak banyak dan ransel yang
digunakan seukuran daypack
2. Hip Loading
System, dimana beban terbagi pada bahu dan pinggul. Keuntungannya yaitu
beban dari bahu di pindahkan ke pinggul (lebih dari 70 %), pengurangan pada
bahu dan otot-otot perut lebih rileks sehingga sangat menguntungkan dalam
perjalanan panjang, lebih leluasanya penyesuaian distribusi berat dan
fentilasi.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih ransel yaitu : stabilitas, fentilasi,
kemampuan membawa barang/daya angkut, togetherness.
Untuk
ransel yang kita senantiasa kering dan bersih, diperlukan kain yang menutupi
seluruh permukaan ransel disebut cover bag atau cover rain.
Terbuat dari bahan tahan air seperti nylon dan yang mengandung lilin sehingga
air tidak dapat meresap masuk kedalam.
Tenda
Untuk perjalanan/hiking yang
membutuhkan base camp lapangan, menggunakan tenda tetap yang ukurannya
besar (seperti tenda pramuka) dan yang berpindah menggunakan tenda tipe dome
(kubah) karena lebih ringan, instan, dan sederhana. Dapat juga tenda sederhana
menggunakan flying sheet.
Dalam membuat tenda sebagai
shelter, buatlah senyaman mungkin. Bebas dari hembusan angin, air hujan, binatang
terutama serangga, dan tidak mudah rusak/rubuh
Parang
Digunakan untuk menebas atau
memotong sesuatu yang lebih kuat dibanding menggunakan pisau. Parang berguna
untuk menebas pohon, ranting, atau semak yang menghalangi jalur perjalanan.
Selain itu juga dalam melakukan perjalanan, parang. Dipergunakan pula pada saat
masak untuk memotong kayu atau membuka kaleng, dan penggunaan lainnya yang
penting adalah saat buang air besar yaitu dipergunakan untuk membuat lubang :)
Ukuran parang yang ideal adalah 20
– 50 cm (ukuran bilah), memiliki sarung, ujung tajam, dan lebar bilah sebanding
dengan panjang bilahnya misalnya panjang bilah 20 cm maka lebarnya ± 5cm, jika
diperlukan cari yang agak ringan (±0,5 kg). Bentuk bilah parang berbeda-beda
ada yang lurus dan adapula yang melengkung, yang lurus lebih mudah dipacking
dan biasanya lebih ringan dari yang melengkung, sedang yang melengkung efektif
dalam memotong karena berat. Jika parang tidak memiliki sarung sebaiknya
dibungkus dengan kain atau kertas dan ujungnya yang runcing juga harus tertutup
agar tidak merobek ransel jika dimasukkan, dalam perjalan jika tidak digunakan
masukkan dalam ransel dalam posisi berdiri.
Dalam menggunakan parang perlu
diketahui cara penggunaannya seperti cara membuka dari sarung dan menebas.
Menarik parang dari sarungnya tidak seperti menarik pedang. Pegang sarung
parang pada sisi tumpul parang dan sisi tajam dihadapkan kedepan, lalu yang
penting adalah saat menarik parang jangan ada bagian tangan atau jari yang
melingkar disisi tajam sarung parang, karena dapat saja sarung parang telah
aus, lalu ditarik dan sisi tajam parang sedikit keluar dari sisi sarung dan
jari yang menghalanginya tentunya akan digores (jika tergores, kalau
terpotong?). Untuk menebas menggunakan parang perlu diketahui adalah gangang
parang yang digunakan apakah hanya ditancapkan atau di kling (dikunci
paku), jika di kling tidak bermasalah, yang bermasalah adalah yang tidak di
kling, saat menebas parang perhatikan arah putaran tebasan apakah ada yang akan
terkena bilah parang jika terlepas dari ganggangnya.
Tempat Air
Air sebagai salah satu kebutuhan
pokok selama perjalanan hiking, baik saat berjalan maupun isitirahat (kamp).
Saat berjalan diperlukan untuk menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh
sedang ketika kamp sebagai bahan masak-memasak dan juga kebersihan. Untuk
minuman diperjalanan, campur dengan bahan pembangkit energi karena energi akan
terkuras dari kondisi kita berjalan normal.
Sedang untuk masak dan kebersihan
sebaiknya yang mentah. Simpanlah satu tempat air untuk minum selama perjalan di
luar tas/carrier misalnya di kantung celana
Bawalah air minimal 5 liter untuk
perjalan 2 hari 1 malam, dan gunakan secara hemat. Air sebanyak 5 liter
dimasukkan dalam tas, jangan ditenteng tangan karena perjalanan akan lebih
melelahkan. Kondisi tempat air dalam tas harus rapat betul dan tidak akan bocor
meski tas mendapat tekanan.
Matras
Merupakan sebutan untuk alas
tidur, terbuat dari bahan tebal, lentur, ringan, dan kuat. Matras sangat baik
sebagai isolator yang menahan hawa dingin tanah ke badan saat badan bersentuhan
dengan tanah, sehingga berguna untuk menjaga kondisi badan di lapangan ketika
istirahat tidur, matras dapat diganti dengan kain atau ponco. Jika dalam
kondisi survival diganti dengan dedaunan yang kering atau gelondongan/potongan
kayu yang banyak dan disusun teratur sehingga nyaman untuk tidur.
Matras yang dijual, umumnya
terbuat dari campuran karet dan busa, panjang 2 meter dan lebar bervarisi
antara 30 cm – 75 cm (tergantung potongan dan merek yang dijual) dan saat ini
yang dijual disertai dengan tali pengikat sehingga mudah untuk dibawa.
Sleeping Bags
Disingkat SB adalah kantung tidur
yang terbuat dari bahan nilon dengan campuran serat lain, tebal mengandung foam
atau kapas atau bulu angsa dan lapisan dalamnya agak kasar guna menyerap dan
menahan panas tubuh keluar dari SB. Menutupi seluruh tubuh kecuali bagian muka,
namun kadang dapat menutupi seluruh muka, kancing yang digunakan berupa zip
resliting panjang atau tali atau kombinasi keduanya. dan memiliki kantong/tas
penyimpanan.
Tipe yang banyak digunakan ada dua
yaitu tipe mumi (kepompong) dan tipe persegi. Tipe mumi berbentuk kepompong
yang memiliki tempat kepala, lebih tebal dibanding bentuk persegi tapi tidak
dapat dimekarkan menjadi alas seperti tipe persegi. Saat menggunakannya di beri
alas agar tidak kotor dan usahakan tidur dalam posisi selonjor sehingga
semua otot dalam keadaan relaks. Dan kantong SB disisip masuk dalam SB
agar tidak hilang.
Alat Masak dan Bahan Bakar
Hiking tidak sekedar berjalan-jalan,
makan di lapangan juga bagian dari hiking dan tentunya sebagai waktu untuk
sitirahat dan memulihkan tenaga. Saat ini telah banyak diproduksi alat masak
yang ringan, mudah dibawa, dan cara penggunaannya sederhana. Beberapa peralatan
masak dan makan yang perlu dibawa saat dilapangan antara lain
·
Piring, digunakan sebagai tempat makan, sebaiknya dari bahan
ringan seperti plastik atau aluminium dan tidak banyak memakan tempat
·
Sendok, bisa ditambah dengan garpu atau sumpit, digunakan untuk
kebersihan makanan, karena tangan telah memegang segala macam barang sehingga
tangan tidak steril dari kuman
·
Gelas, tidak baik menggunakan tempat makan sebagai tempat minum
karena minuman akan tercampur dengan bekas makanan sebelummnya
·
Pisau, digunakan untuk memotong bahan makanan atau membuka kaleng
·
Nesting, alat masak bersusun (seperti rantang) terdiri dari tiga
bagian, kecil untuk menggoreng dan dua lainnya untuk memasak, memiliki dua
tangkai yang dilepas dan satu tangkai busur untuk menggantung. Ketiganya dapat
dipakai sebagai penutup untuk satu sama lain. Saat di pack bisa diisi dengan
bahan makanan
·
Kompor lapangan, dengan perkembangan hiking kompor untuk
dilapangan dibuatkan khusus, biasanya ringan, gampang dilipat, dan mudah
pengoperasiannya. Kompor lapangan ada beberapa macam dan biasanya tergantung
dari bahan bakarnya.
Sedang jenis
bahan bakar dan kompor lapangan yang sering dibawa antara lain
·
Tabung gas, kompor yang digunakan seperti kompor gas berbentuk
lingkaran dengan lubang kecil disekitarnya tempat keluarnya gas, ada yang
memiliki pemantik sendiri dan adapula tidak
·
Spiritus, menggunakan kompor berbentuk kaleng kecil, dengan sisi
lingkar atas dibuatkan lubang kecil.
·
Minyak tanah, seperti kompor pada umumnya tapi lebih kecil
menggunakan sumbu.
·
Parafin tablet, merupakan bahan bakar umum yang digunakan di
lapangan, bentuknya kotak persegi berwarna putih, kompornya dapat dilipat dan
jika dibuka lipatan atasnya dapat menjadi penyangga.
Alat Penerangan
Penerangan sangat penting dalam
melakukan perjalanan, karena malam hari kita memerlukannya. Penerangan yang
dibutuhkan terdiri dari penerangan listrik dan penerangan api.
Penerangan listrik utama berupa
senter dan dapat pula berupa generator kecil. Jika menggunakan senter kita
perlu membawa juga cadangan senter berupa baterai dan bohlamnya, senter yang
digunakan sebaiknya yang memiliki dua baterai agar ringan, terbuat dari
plastik, dan baterai yang digunakan sebaiknya kondisi baru.
Baterai ukuran D per biji memiliki
daya tahan selama ± 10 jam pemakaian terus menerus sedang ukuran AA per buah
memiliki daya tahan ± 6 jam (tergantung merek), namun kondisi diatas tidak
termasuk jika disusun seri dan paralel. Hindari senter dari air pada saat hujan
atau disungai dengan membungkusnya denga plastik (terutama senter yang terbuat
dari besi)
Penerangan api, berupa lilin,
lampu badai, lampu petromak, api unggun, dan sebagainya. Penerangan ini
membutuhkan bahan bakar, sehingga kita perlu membawa bahan bakar seperti minyak
atau lilin. Perlu diperhatikan dalam menyalakan api yaitu
·
Jauh dari bahan bakar yang mudah menyala seperti spritus
·
Tidak ada hembusan angin
·
Menetap, tidak pindah-pindah
·
Jangan ditinggal tidur
Lilin dan lampu badai digunakan
sebaiknya jika dalam keadaan istirahat menggantikan senter, sedang senter
digunakan saat mobilitas
Alat kebersihan/hygene
Kebersihan fisik badan dilapangan
diperlukan, karena menunjang kesehatan kita untuk tetap beraktifitas. Alat atau
bahan kebersihan yan perlu dibawa antara lain
·
Peralatan mandi, sabun, sikat gigi dan
pastanya
·
Kapas, tissu kering dan tissu basah
·
Peralatan perawatan kulit seperti sunblok, handbody, vaseline anti
nyamuk dan lain sebagainya terutama bagi wanita
·
Cuci tangan steril instan (pengganti sabun jika air terbatas)
Tali
Tali yang dibawa lebih banyak
digunakan sebagai tali tenda dan tali jemuran sehingga yang pakai adalah tipe hawser
laid, terbuat dari bahan plastik atau dari serat tumbuhan seperti sabut
kelapa, ijuk atau nilon. Sedang untuk jenis kernmantel jarang digunakan
karena mahal, berat, dan pengoperasiaanya sedikit sulit dibanding haswsier
laid. Nanti digunakan saat memerlukan pemanjatan tebing seperti rock climbing
atau melakukan SRT.
Jenis tali lain yang sering
digunakan adalah tali rafia, sangat sering dipakai karena ringan, kuat
(tergantung jalinan dan seratnya), murah, dan dapat dibagi menjadi potongan
yang lebih kecil serta kadang hanya sekali pakai.
Webbing
Tali berbentuk pita selebar 2,5 –
5 cm dan panjang ± 5 m, dibuat dari serat nilon dan campuran bahan lain
sehingga kuat untuk menahan beban berat hingga 100 kg (tergantung campuran
bahan serat digunakan). Efektif untuk daerah yang terjal tapi tidak tinggi,
digunakan juga untuk mendirikan tenda, tali gantungan dan sebaginya. Pada SRT
set digunakan sebagai harnest yaitu dudukan yang untuk menopang tubuh
dari tali yang dikaitkan ditubuh kita
Alat Komunikasi
Saat ini dengan penggunaan
komunikasi yang semakin luas, ada baiknya saat melakukan perjalan membawa alat
komunikasi, seperti Handy Talkie (HT) yang menggunakan baterai. Selain
sebagai alat penghubung antara sesama pendaki juga sebagai alat pantau oleh
pihak ketiga. Jika terjadi sesuatu diluar dugaan seperti kecelakaan dan meminta
pertolongan, segera dapat dilakukan dengan menghubungi instansi/atau SAR
setempat (jika salurannya diketahui).
0 Loroseng Ada.ta:
Posting Komentar