RSS

IKLIM DAN MEDAN



Salah satu dasar pengetahuan dalam petualangan adalah iklim dan medan. Mempelajari pengetahuan mengenai iklim dan medan perlu bagi seorang yang gemar melakukan kegiatan alam terbuka. Pengetahuan tersebut akan sangat membantu untuk mempersiapkan suatu perjalanan.
Misalkan kita akan mengadakan penyusuran Sungai Mahakam di Kaliantan Timur dengan menggunakan perahu karet, maka haruslah diketahui terlbih dahulu keadaaan iklim dan medan yang akan kita hadapi. Kalimantan beriklim tropika, karean itu kita dapat memilih waktu perjalanan dimusim hujan atau musim kemarau. Jika memilih waktu pada bulan Juni, saat itu adalah musim kemarau. Kemungkinan riam-riam di hulu akan sukar dilewati karena batu-batu yang menonjol pada permukaan air. Sebaiknya jika dilakukan pada bulan Desember, debit air tinggi sehingga sungai akan menjadi relatif lebih “buas”
  1. Tingkat kesulitan ekspedisi
  2. tingkat kesulitan medan
  3. Strategi pencapaian lokasi
  4. Perencanaan perjalanan
  5. Peralatan perjalan
Contohnya, dalam menganalisa sebuah perjalan maka timbul pertanyan-pertanyan sebagai berikut :
  1. Sejauh apa gunung didaki ? Berapa tingginya ?
  2. Pada musim apa perginya ? Apa saja yang akan dijumpai pada perjalanan ?
  3. Ada air tidak ? bersalju tidak ?
  4. Dan seterusnya.
Jadi dalam menganalisa Iklim dan medan yng terpenting adalah menentukan :
SEBUAS APA IKLIM DAN MEDAN
SEBUAH LOKASI YANG AKAN DITUJU
Jabaran berikutnya adalah kemampuan menerjemahkan analisa iklim dan medan tadi terjadi “angka-angka”
·         Misalnya, tak ada sumber air !!, berarti saya harus membawa 100 galon air !
·         Gunung terletak jauh dari desa !!, berarti saya membawa 5 tenda doom untuk flying camp dalam 100 !!, dst
Semua keadaan atmosfir (kelembaban, suhu, tekanan, angin) di bumi adalah akibat dari rotasi bumi, dan kedudukan bumi terhadap matahari. Istilah untuk iklim dan musim dan cuaca hanya dimaksudkan untuk membedakaan “ciri” utama karena semuanya sama, yaitu : keadaan atmiosfir yang berubah menurut tempat dan waktu.
·         Iklim
Keadaan atmosfir berdasarkan kedudukan sebuah tempat di muka bumi, kedudukan tersebut baik disebabkan oleh tingginya tehadap permukaan laut maupun posisinya berdasarkan lintang bumi.
·         Musim
Kedaan atmosfir berdasarkan akibat posisi bumi terhadap matahari. Posisi bumi akan mempengaruhi Musim yang akan terjadi di suatu iklim itu.
·         Cuaca
Keadaan atmosfir yang langsung dapat dirasakan (suhu, kelembaban, angin) dan dilihat (awan, ombak, benda langit) oleh pengamat.



JENIS-JENIS IKLIM
            Iklim dapat dibagi atas  iklim yang dipengaruhi matahari dan iklim yang terjadi karena kondisi Geografisnya.
Iklim surya :
            Iklim yang terjadi akibat perbedaan pancaran Matahari terhadap muka bumi. Iklim surya terbagi-bagi lagi menjadi peristiwa yang teratur, atau yang dinamakan musim.
Iklim yang disebabkan oleh keadaan pengaruh alam sekitar, yang berwujud daratan, lautan, pegunungan, dataran tinggi, pedalaman atau mendapat pengaruh angin, arus laut.
  1. Iklim Benua : Terdapat pada kawasan yang luas dengan amplitudo suhu yang besar, baik harian maupun tahunan. Udara keing pada petang hari suhu tinggi sering hujan zenital turun disertai hujan angin, atau matahari terik. Malam hari suhu amat rendah, bahkan kadang disertai hujan es. Umumnya terdapat di sub-tropik.
  2. Iklim laut : Terdapat di pesisir dan kepulauan dengan amplitudo suhu rendah. Di daerah tropik berawan terus, hujan sepanjang tahun deras dan sering disertai angin kencang. Di daerah sub-tropik, banyak awan sering hujan disertai badai.
  3. iklim dataran tinggi : Terdapat pada dataran yang jauh diatas permukaan laut. Kawasan ini mengalami amplitudo suhu yang besar. Di Ugahari bertekanan rendah, sinar mataharinya terik dan kering. Terdapat baik di iklim Kutub,  sedang maupun tropis.
  4. iklim gunung : Terdapat di kawasan gunung. Amplitudo suhu rata-rata antara musim panas dan musim dingin kecil, namun suhu harian biasa anjlok dibawah nol. Tidak stabil, sering disertai topan dan badai salju. Gunung tropik relatif lebih stabil dibandingkan dengan gunung daerah kutub, demikian pula gunung rendah relatif lebih stabil dibandingkan gunung jangkung. Iklim gunung yang terisolir umunya menampilkan karakter yang sangat berbeda dari iklim dataran rendahnya.
  5. Iklim Muson : Muson berati musim, jadi iklim musim (iklim yang berulang teratur). Terdapat di daerah yang sangat dipengaruhi oleh dua atau lebih sistem iklim yang lebih besar. Contoh yang paling baik kepulauan Indonesia. Kepulauan indonesia mengalami musim kemarau dan penghujan akibat dari adanya angin muson barat-laut dan timur-laut. Angin muson barat-laut berasal dari dataran Asia pembawa hujan bulan Juli, dan angin muson timu-laut dari dataran Australia yang kering pada bulan Januari. Masing-masing angin berlangsung hampir enam bulan selama setahun.

IKLIM TROPIK KHAS INDONESIA
Indonesia terletak antara 6° LU dan 11° LS, merupakan negara kepulauan, dan berada di antara dua sistem iklim (iklim Asia dan Australia).
            Walaupun bergunung-gunung juga, namun karena tiap gunung punya iklim tersendiri, maka tidak merupakan Khas-Indonesia.
            Indonesia secara umum mempunyai tiga sistem iklim, yaitu :

Tropik - Laut - Muson

 





Khas iklim tropik adalah hujan, dan relatif teratur. Namun di iklim Tropik-Muson di Indonesia selain mempunyai daerah basah, juga mempunyai daerah kering ; kadang-kadang sangat tidak menentu ; dan awan yang tak pernah absen setiap harinya. Dua kali setahun angin di Indonesia berbalik arah, satu angin membawa hujan, satu angin lainnya penyebab musim kemarau. Walaupun musim utama yang terjadi adalah musim penghujan dan musim kemarau diantara kedua musim tersebut ada yang disebut Musim Pancaroba.
Di Indonesia dengan sendirinya mempunyai daerah yang benar-benar kering (Nusatenggara Timur dan Sulawesi Timur) dan daerah yang sering dilanda banjir besar (Jawa – Sumatra). Hujan dapat merupakan badai, atau hanya gerimis. Air hujan dapat turun sekejap pada hujan-deras atau dapat turun terus-menerus sepanjang siang-malam. Curah hujan setahun di daerah kering dapat dicapai dalam curah hujan sehari di daerah basah.
Karena Indonesia merupakan kepulauan, maka adapengaruh besar dari Iklim laut. Iklim Indonesia mempengaruhi angin lokal yang sering menyebabkan hujan di musim kemarau. Pada beberapa tempat di pesisir yang menghadap lautan sering tertima topan, walaupun topan gejala khas Sub-tropik.
Uraian di atas hanyalah merupakan ciri-ciri umum, Indonesia masih mempunyai iklim daratan dalam skala ‘mini’, yaitu Kalimantan dan irian. Iklim Dataran Tinggi, yaitu............................... Dating Gayo, Iklim Gunung, al : Pegunungan cartensz, Peg. Mandala, Peg. Papadayan, Peg. Leuseur. Iklim gunung dalam skala mini-midi ada di daerah sekitar puncak-puncak gunung.

Suasana yang disebut CUACA

Berbeda dengan iklim atau musim kadang tidak dirasakan lagi dan susah untuk dilihat bila kita tidak terbang keliling dunia untuk melihat perbedaan musim dan iklim di bumi. Cuaca karena dalam sehari selalu berubah dan berpindah-pindah, maka kita bisamerasakan dan membandingkan cuaca baik dengan buruk.

Troposfir

Troposfir adalah bagian bawah dari Atmosfir. Troposfir dengan tebal 14 km ini merupakan tempat hampir semua di bumi sistem berlangsung.
Troposfir mempunyai awan yang ringan sekaligus bengis. Angin yang kadang sepoi kadang ganas. Unsur angin sangat penting karena dialah yang mengaduk troposfir. Angin secara keseluruhan dibelokkan oleh bumi (Pusaran poros ; pegunggan) dan tunduk pada matahari yang memanaskannya. Jadi unsur-unsur cuaca adalah :
  1. Angin
  2. Tekanan Udara
  3. Kelembaban
Seperti warta berita radio, bentuk awan merupakan mewarta cuaca yang akan terjadi. Pada pagi hari bentuk awan yang seperti domba, artinya akan  hujan lebat siang harinya. Adalagi yang seperti buntut kuda, ada malam yang membentuk “Halo”. Kadang ada awan yang ditembus sinar matahari.
Walaupun awan tidak memberitahu kita terlalu banyak, namun aan adalah penolong yang berharga karena memperhatikan perubahan yang sedang terjadi di troposfir. Untuk Orader awan sangat penting, karena bisa meramalkan    naik-turunnya debit air. Debit air adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan sungai.

 

ANGIN

Akibat adanya pemanasan dan pendinginan yang tidak sama terhadap muka bumi maka bergeraklah udara dari udara yang dingin ke panas. Dingin berarti tekana tinggi, panas berarti tekanan rendah. Angin berbelok karena rotasi bumi, di belahan utara ke kanan, di belahan selatan ke kiri.
            Angin yang sehari-hari terasa adalah angin yang diperlambat oleh pepohonan, bukit-bukit dan lembah-lembah. Sifat angin adalah makin tinggi tempatnya di atmosfir, makin kencang gerakannya. Jadi semakin tinggi kita naik, maka kita akan bertemu jenis angin yang lebih kencang dari pada jenis angin ketika masih di kaki gunung.
Angin yang langsung dapat dirasakan adalah :
  1. Angin darat dan laut
  2. Angin lembah dan gunung
  3. Angin jatuh panas dan jatuh dingin

SKALA KECEPATAN ANGIN (skala beaufort)
Skala beaufort
Knot (1,8 km/jam)
Pertanda
1
1-3
Angin ringan
2
4-6
Angin ringan
3
7-10
Angin ringan
4
11-16
Angin lembut
5
17-21
Angin sedang
6
22-27
Angin segar
7
28-33
Angin kuat
8
34-40
Angin kuat
9
41-47
Badai
10
48-55
Badai besar
11
56-63
Badai besar
12
64-71
Topan


Demikianlah kira-kira yang terjadi di troposfir, atau yang kita sebut sebagai cuaca. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 Loroseng Ada.ta: