
Illustrasi Pertempuran Solferino
1859
Pertempuran Solferino
Henry Dunant, seorang pengusaha dari Jenewa, Swiss, menyaksikan pertempuran sengit antara Austria dan Prancis di Solferino, sebuah kota kecil di Italia utara, dimana 40.000 tentara tewas atau terluka tanpa ada yang memberi pertolongan. Dia berinisiatif dan menggerakan penduduk setempat untuk menolong mereka.

Henry Dunant, Bapak Palang Merah
1862
Kenangan dari Solferino
Henry Dunant menerbitkan sebuah buku berjudul A Memory of Solferino (Kenangan dari Solferino). Beliau mengusulkan agar: (1) didirikan organisasi relawan bantuan kemanusiaan untuk merawat korban luka pada waktu terjadi perang, dan (2) para relawan tersebut diberi perlindungan melalui perjanjian internasional.

Bendera Swiss

Palang Merah
Lambang palang merah dengan latar belakang putih adalah kebalikan dari bendera Swiss, palang putih dengan latar belakang merah.
1863
Berdirinya ICRC
Henry Dunant bersama 5 orang Jenewa lainnya mendirikan Komite Lima, lalu diubah menjadi Komite Internasional Pertolongan Korban Luka yang kemudian menjadi International Committee of the Red Cross (Komite Internasional Palang Merah) 13 tahun kemudian. Komite mengadakan Konferensi Internasional yang mengadopsi lambang palang merah di atas dasar putih. Perhimpunan Nasional pertama berdiri di Jerman.

Dokumen asli Konvensi Jenewa 1863
1864
Konvensi Jenewa I
Pemerintah Swiss mengadakan konferensi diplomatik resmi yang dihadiri 16 negara. Duabelas dari 16 negara peserta konferensi menandatangani Konvensi Jenewa pertama yang berisi 10 pasal.

Badan Tawanan Perang International selama PD II
1914 – 1918
Perang Dunia I
Segera setelah pecahnya Perang Dunia I, ICRC mendirikan Badan Tawanan Perang Internasional (International Prisoners-of-War [POW] Agency). Tahun 1917, ICRC mendapat Hadiah Nobel Perdamaian sebagai apresiasi atas kerjanya selama PD I, satu-satunya Hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan pada periode 1914-1918. Sebelumnya, Henry Dunant juga mendapat Hadiah Nobel Perdamaian pertama di tahun 1901.

Paket bantuan untuk Tawanan Perang sedang dipersiapkan di gudang ICRC di Basel
1939 – 1945
Perang Dunia II
ICRC mengorganisir kegiatan seperti pada PD I, antara lain mengunjungi dan memantau kamp-kamp POW, mengatur bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil, dan mengatur pertukaran Berita Palang Merah (RCM). ICRC kembali mendapat Hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1944.

Penanda tanganan Protokol Tambahan I dan II tahun 1977.
1977 – sekarang
Pasca Perang Dunia II
ICRC terus bekerja di berbagai belahan dunia seperti Timur Tengah, Amerika Selatan, Afrika dan juga Asia.
0 Loroseng Ada.ta:
Posting Komentar